Search

~ Untuk Imam, 8 ~

Sabtu pagi, diakhir Maret…
Gak biasanya kos rame weekend begini. Penghuni kos 75% ada. Trus empat orang temanku mendadak kepingin nginap disini tadi malam. Ahhaaaa……, menyenangkan.
Kau tau kan Imam, aku tak suka kesunyian…..jadi suasana pagi ini cukup membuatku happy.
Oya, kamu apa kabar Imam? Semoga kebaikan dan keberkahan selalu mengiringi langkah kakimu.
Aku bercerita lagi boleh ya…..??

Sabtu lalu aku bertemu penulis ternama, Helvy Tiana Rosa. Tepatnya di acara bedah buku “Renungan Dari Mihrab Maya” di aula kampus tercinta IAIN SU. Minggunya lebih dekat lagi, karena ia jadi pemateri training kami di Rumah Cahaya. Ada satu pesannya yang sangat menghujam dihatiku, Imam. Ia berpesan “semakin banyak kau menulis, maka kau harus semakin rendah hati”. Sederhana, tapi sarat makna. Menandakan bahwa kesombongan harus ditebas meski telah jadi orang hebat yang dikenal khalayak ramai.

Aku ingin mengikuti jejaknya menjadi penulis. Aku ingin menyajikan tulisan-tulisan yang kaya vitamin dan nutrisi hati.
Agar moral anak bangsa tidak kian terpuruk. Aku mohon do’amu ya Imam….eh, tapi kau setujukan aku jadi penulis…? Kau tenang saja, suatu saat kisah cinta kitapun akan kuabadikan diatas kertas putih……setiap minggu kau akan kuberi surat cinta beramplop merah jambu dengan wangi yang khas…… ^_^

Oya, ada satu lagi kejadian yang menggelikan. Tepatnya malam minggu yang lalu. Ba’da magrib aku pergi menghadiri malam bainai pengantin di perumnas mandala. Ia saudaraku. Ditengah acara, mendadak aku diminta memberi nasihat pernikahan. What? Aku saja belum menikah, tak punya pengalaman tentang itu. Aku linglung. Aku berusaha menolak, tapi tak berhasil. Kata mereka “ibu guru masa gak bisa sich?” . apa hubungannya coba?
Untung saja aku pernah membaca buku tentang pernikahan. Jadi, itu sajalah yang kusampaikan. .. abis itu aku geleng-geleng kepala……eneng-eneng wae……!!


Ini dulu ya…….
Semangat terus dijalan…..jangan menyerah…
Aku terus menantimu ditaman iman……..

Tidak ada komentar

Posting Komentar