Search

Hei, kamu! Iya, kamu; para pecandu kopi. Sini saya bisikin sesuatu, pasti kamu suka. Duduk manis di sini ya, simak bisikan saya soal minuman favorit kamu itu.



Pernah dengar kata “Robusta”? Ah, aku pun baru tau belakangan ini. Terus terang saja, aku bukan pecandu kopi. Jadi wajar saja jika kosa kata yang kupunya terkait kopi agak-agak memprihatinkan. Aku baru berkenalan dengan si robusta ini sekitar dua minggu yang lalu. Saat itu robusta hadir memperkenalkan diri lebih dekat kepada kami; Blogger Bengkulu dalam agenda kelas blogger kedua. Ia muncul dalam cup mungil polkadot merah membawa aroma yang khas, hingga konsentrasiku pada materi kelas sedikit buyar. Lagian, si robusta ini agaknya datang tepat waktu, yakni saat mata mulai merindukan kasur empuk dan angin yang sepoi. Langsung saja ia kuseruput. Seteguk, dua teguk, dan oh.....ternyata nikmatnya beda.
Hidup alami menjadi satu-satunya alasan kenapa orang zaman dahulu (sebut saja nenek kita) badannya bugar meski usianya kian renta. Bahkan...
“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan sebagaimana dalam ketetapan Allah pada waktu ia menciptakan langit dan ...
Saat akan memulai tulisan ini, saya teringat sebuah cita-cita mulia seorang sarjana, malah sudah S2 pun kalo saya tidak salah ingat. ...