Search

^... Untuk Imam, 6 ...^


Terang, mendung…
Terang, mendung lagi….
Jadi wajarlah jika dirikupun ikut terserang flu.

Hmmmm…
Apa kabar, Imam?
Sholat Jum’at dimana tadi?

                                                                 ******
Imam, mungkin sebagian orang menganggapku gila. Gila menulis surat pada orang yang tak jelas wujudnya, tak jelas keberadaannya. Bahkan bisa saja sebagian orang menganggap aku norak, kebelet menikah, atau apalah…….terserah! Yang jelas suatu saat nanti kau pasti hadir untuk diriku, mengisi satu ruang hatiku yang sengaja kukosongkan saat ini untukmu.

Sekarang kau juga pasti sedang merindukanku, bukan? Aku yakin itu, karena sampai kapanpun kau tak akan bisa berdiri kukuh sebelum rusuk kirimu kembali pada ragamu. Namun satu hal yang harus kau ingat Imam, berhati-hatilah dijalan. Ada banyak godaan yang akan menyesatkan jalanmu dalam mencariku. Karena itu, tetapkan hatimu. Sekali saja kau berani berbelok dari rute jalan yang telah ditetapkan, maka kau tak akan pernah menjumpai diriku. Andaipun ada angin yang menyampaikan jalanmu padaku setelah ketersesatanmu, maka aku akan berpikir dua kali menerimamu.

Kau tahu kenapa? Karena aku ingin kau jemput dijalan yang lengang dari maksiat. Dengan begitu, kita akan bisa sampai ke kaki langit cinta yang hakiki.

Berhati-hatilah, Imam....


Yang selalu merindukanmu,

Tidak ada komentar

Posting Komentar