Search

Tips Merawat Kain Woolpeach

Kain Wolfis
poto kain by mizutex

Saya yakin dan percaya bahwa kain woolpeach atau yang lebih familiar disebut wolfis sudah tidak asing lagi bagi kalangan wanita. Sejak maraknya tren pakaian syar’i beberapa tahun belakangan ini, berbagai jenis pakaian seperti gamis, jilbab, dan rok dirancang dari berbagai bahan dasar, salah satunya wolfis. Sebagai negara tropis yang memiliki dua musim, pemilihan bahan pakaian yang nyaman, lembut dan adem menjadi suatu keutamaan. Terlebih bagi perempuan yang kesehariannya menggunakan pakaian yang menutupi seluruh aurat. Hayoooo, jujur! Ada berapa koleksi pakaian yang berbahan wolfis di almarimu, kawan? Kalau banyak, bagi saya satu. #eh..

Bebeda bahan dasar, berbeda pula perlakuan kita dalam merawatnya. Tentu kita ingin pakaian yang dibeli awet dan puas pakai dong. Namun seelok-eloknya bahan dan mode pakaian yang dimiliki, pada akhirnya perawatannyalah yang akan menentukan apakah pakaian itu bisa dipakai menahun atau hanya sekejap mata. Nah, kali ini saya akan berbagi cara merawat pakaian berbahan wolfis. Namun sebelum itu, kita harus tau dulu detail kain wolfis ini seperti apa. 

Karakteristik Kain Woolpeach (Wolfis)

Dilansir dari mizutex.com, setidaknya ada beberapa yang menjadi ciri khas kain wolfis yang penting untuk diketahui. 

1. Terbuat dari 100% polyester

Tidak benar jika kita pernah mendengar bahwa wolfis terbuat dari serat campuran katun dan sutra. Justru kain wolfis terbuatdari 100% polyester yang menjadikan keunggulan kain ini tetap berada di bawah kain katun maupun sutra. 

2. Halus, lembut dan ringan

Meski kain ini tergolong murah, tapi kualitas tidak semurahan itu keuleess.. bahan woolpeach terasa halus dan lembut jika diraba. Menjadikan kain ini nyaman dipakai baik dalam bentuk gamis, koko, rok, celana ataupun jilbab. Serat yang dimilikinya tidak tampak. Terus ringan dipakai sehingga cocok banget memang untuk pakaian syar’i. 

3. Tidak Menerawang

Ini yang jadi incaran para muslimah masa kini. Memastikan pakaian yang dikenakan tidak transparan menjadi satu hal pokok untuk menjatuhkan pilihan. Murah, halus, lembut, tidak menerawang, fix idaman banget!

4. Kainnya jatuh dan tidak mudah kusut

Nah..nah.. Golongan yang pemalas nyetrika seperti saya cocok banget ini koleksi banyak-banyak baju berbahan wolfis ini. gak perlu repot nyetrika tiap saat. *ketahuankedoksaya. Haha..

5. Banyak varian warna dan lebih hidup

Setiap orang tentu punya warna favorit tersendiri. Untuk itulah wolfis hadir dengan berbagai varian warna yang menarik serta printing yang lebih hidup. 

Meski demikian, bahan wolfis tentu saja memiliki kekurangan, salah satunya adalah tidak menyerap keringat. Oleh karena itu bahan dasar ini tidak direkomendasikan  buat anak-anak. Cukup untuk orang dewasa saja. Namun bukan berarti membikin gerah ketika dipakai. 


beda wolfis predan  stand

Oh ya, woolpeach ini juga punya tingkatan kualitas lho ya. Tetap ada wolfis standar dan wolfis premium. Namun keduanya dibandrol dengan harga tejangkau.

Tips Merawat Pakaian Berahan Wolfis

Sebagaimana sifat kain woolpeach yang lembut, adem, jatuh dan tidak mudah kusut, maka perawatannya pun tidak begitu sulit. Sangat aman bila dicuci di mesin cuci. Hanya saja, karena ia terbuat dari polyester (sintetis), maka saat menyetrikanya pun tidak dianjurkan dengan suhu yang tinggi. sebab jenis kain sintetis memang kurang tahan dengan suhu tinggi. So, atur suhu rendah saja ya saat nyetrika. Lagiankan kain wolfis tidak mudah kusut sebenarnya. Jadi tidak perlu menyetrika dengan sekuat tenaga. Itu makanya saya katakan di atas tadi bahwa untuk golongan mamak-mamak yang malas nyetrika, cukup beli banyak-banyak pakaian berbahan wolfis saja. Hehehe..

Sehubungan dengan warna yang juga sangat variatif, maka mencucinya pun jangan pakai sembarang deterjen. Sebab mempertahankan kecantikan warna pakaian itu penting. Rinso Molto Deterjen Cair Japanese Peach sangat direkomendasikan untuk pakaian jenis ini. Insya Allah kain wolfis yang kita punya akan menjadi awet, harum dan tahan lama. 

Ini dulu ya. sampai ketemu lain waktu di ulasan yang berbeda. 





Tidak ada komentar

Posting Komentar