Search

ASUS VivoBook 15 A516, Hidupkan Impian Guru

ASUS VivoBook 15 A516

Jika ditanya, daring atau tatap muka? Saya pilih tatap muka dong. Udah rindu banget sekolah seperti dulu. Kerinduan ini sampai kuungkapkan pada suami beberapa waktu lalu, “Kapan ya sekolah bisa sebebas dulu? Pergi pagi dengan suka cita, pulang siang pun dengan riang gembira. Ada yang jalan kaki sama temannya, ada yang antar jemput. Kangen deh.” 

Suamiku hanya bisa tersenyum dan mendoakan semoga segera. Memang sih, medio Maret hingga April lalu, kami sudah sempat menikmati pertemuan tatap muka, tapi sangat terbatas. Siswa hanya boleh tatap muka jika orang tuanya telah buat surat pernyataan di atas materai 10000, kegiatan belajar mengajar maksimal 2 jam tanpa istirahat, kapasitas peserta didik di ruang kelas maksimal 15 orang, protokol kesehatan ketat, seketat penjagaan hatiku untukmu. *Eh, hehe.

tatap muka sesaat, pengobat rindu

Alhasil pertemuan harus dibagi. Tiap kelas ada 2 shift dan hanya masuk 3 hari dalam sepekan. Trus yang nggak buat pernyataan gimana? Ya tetap belajar daring. Jadi, guru harus mengirimkan materi ajar lagi selepas mengajar siswa tatap muka. Ngajarnya jadi double dong? Emang iya. Capek? Jelas. Tapi itulah guru, mimpinya besar untuk anak-anak didiknya, punya mimpi yang lebih besar pula untuk eksistensi dirinya sendiri. 


Namun, baru saja menikmati suasana tatap muka terbatas ini, edaran pemerintah kota keluar lagi di pengujung April, bahwa tatap muka kembali dihentikan bersebab virus corona kembali mengganas. Allahu akbar! Stay safe semua. Semoga kita selalu sehat dan kuat menghadapi hari-hari terberat ini. 

💦Menyelami Dunia Guru💦

Jangan bilang menjadi guru itu enak. Datang, ngajar, pulang. Tiba masa libur, ikutan libur juga. Jadi guru itu harus banyak ikhlasnya. Sebab kerjaan guru itu kadang-kadang gak sebatas di sekolah. Udah di rumah pun ada aja yang harus diselesaikan, baik administrasi maupun tanggung jawab terhadap peserta didik itu sendiri.  Sebut saja guru yang sebelum mengajar harus mempersiapkan materi ajar, rencana pelaksanaan pembelajaran, program semester, program tahunan, jurnal, dll. Ini baru yang wajibnya saja. Kalau memang kepengen menambah nilai diri, maka seorang guru harus punya prestasi yang menunjang kinerja. 

Selama pandemi ini, perangkat mengajar guru memang disederhanakan. Guru harus kembali merancang RPP daring, menyiapkan materi yang sederhana, mudah diakses dan dipahami. Selain itu, guru juga harus membuat evaluasi, instrumen penilaian, hingga ke tahap mengolah data dan nilai siswa agar dapat kesimpulan terhadap perkembangan belajar siswa. Semua kegiatan ini tentu membutuhkan perangkat berupa laptop dan smartphone. Mana bisa lagi guru zaman now gaptek. Semua harus melek teknologi, sebab apa-apa sekarang sudah berbasis online.

Nah, ngomong-ngomong soal laptop, aku jadi ingat masa-masa jadi bahan tertawaan rekan-rekan guru di kantor. Bagaimana tidak, ke sekolah aku selalu bawa laptop jadul yang kalau dihidupkan langsung berbunyi seperti suara alarm bom. Ini serius lho, kagak lebay. Suara itu gak bisa dikendalikan. Suka-sukanya mau bunyi seberapa lama. Kadang satu menit, kadang lebih. Kalau itu sudah bunyi, macam-macam ekspresi kawan. Ada yang nutup kuping sembunyi ke kolong meja, seakan-akan bom akan segera meledak. Hahaha. Ada pula yang nyeletuk, “kalau alarm bom sudah bunyi, pertanda Bu Dahlia sudah hadir di sekolah”. Astaga...

Walau begitu, sungguh ku tak malu membawanya kemana-mana. Sebab itu laptop udah berjasa 11 tahun menemani hari-hariku kuliah, menulis, online, nonton India, dan ngegame Zumba. Haha.. sayangnya, pertengahan 2020 lalu laptopku itu rusak. Nampaknya sih masih bisa diperbaiki, tapi karena ruang memorinya pun sesak, akhirnya aku terpaksa membeli laptop baru untuk menunjang kinerja harianku ini sebagai guru dan blogger. 

Tau nggak, waktu beli, aku sampe ragu dan lama memutuskan lho. Bingung mau yang SSD atau HDD. Menurut keterangan pegawai tokonya, kalau SSD kecepatannya mantul, tapi kapasitas memorinya hanya 256 GB. Kalo HDD agak slow tapi menyuguhkan memori hingga 1 TB. Ya allah, aku pengen cepatnya, pengen pula memori besarnya. Ini kenapa gak ada yang dalam satu laptop punya memori ganda sih, SSD dan HDD sekalian?

Pada akhirnya aku harus tetap memilih, bukan? Bismillah, aku pilih ASUS X441B yang standar kerja aja, dgn HDD 1 TB. Waktu itu, ada ibu-ibu di sebelahku yang juga beli ASUS yang tipenya jauh di atasku. Kalau gak salah harga delapan jutaan. Ngiler sih, tapi mau gimana lagi, isi kantongku cuma cukup untuk yang standar kerja. Ini pun sudah bersyukur. Setidaknya laptopku gak jadi bahan lelucon lagi di kantor. 

laptop andalanku saat ini

Yeay! Akhirnya aku bisa bekerja dengan nyaman. Walau standar kerja, tapi laptop baruku ini sudah cukup beken di mataku. Apalagi audionya juga bagus. Dibanding laptop yang dulu, bobot ASUS X441B ku ini jauh lebih ringan. Enteng kubawa tiap kali ke sekolah. 

Eh, katanya daring, kok masih ke sekolah?

Ahhay, itulah hebatnya guru. Siswa memang belajar dari rumah, tapi guru tetap mengajar dari sekolah. Ditambah piket juga, jadi mana bisa leyeh-leyeh aja ngasih tugas dari rumah. Nah, itulah masalahnya sekarang. Aku ke sekolah hampir tiap hari bawa laptop, sedangkan adikku yang sedang menempuh semester akhir lagi sibuk-sibuknya ngerjain tugas akhir demi bisa wisuda tepat waktunya. Alhasil kami sering rebutan laptop. Saling ngajukan siapa yang penting duluan. Ya Allah, kasian, dia harus banyak mengalah. Mungkin tau diri kalo itu laptop punya aku. Jadi kadang ia rela tertunda urusannya demi aku yang makin sering bawa laptop ini. Di situ aku pengen punya laptop satu lagi. Eh, iya, just info; adikku itu memang tinggalnya di rumahku. 

Tapi mau beli lagi aku belum punya dananya dong. Saat sekarang, boro-boro mau beli laptop lagi, makan sehari-hari saja terpenuhi sudah satu kesyukuran yang luar biasa. Tapi tetap mikir gimana caranya bisa punya satu lagi, biar kerjaanku mulus, tugas akhir adikku pun selesai dengan nilai bagus. 

Tetiba di suatu pagi, pekan lalu, sebuah pesan masuk ke whatsappku. Sebuah info lomba dengan hadiah yang menggiurkan, ASUS VivoBook 15 A516. 


Langsung kucek harga di situs resminya. Uwow! Harganya 10 x lipat gaji honorku. Dan gak mungkin pula seluruh gajiku tiap bulan kutabung untuk laptop ini. Bagaimana perut anak-anakku?

Baiquelah. Kuputuskan untuk ikut lombanya saja, dengan sepenuh harap aku bisa menyabet juara utama, biar dapet laptop ASUS VivoBook 15 A516 yang sesuai dengan kebutuhanku. 

💦Kenapa Harus ASUS VivoBook 15 A516?💦


Kan ada 10 laptop lagi tuh sebagai hadiah lomba kali ini. Kenapa mesti incer hadiah utamanya saja? Bukankah judulnya yang penting punya laptop satu lagi saja biar gak rebutan dengan adik?

Punya keinginan dan impian itu harus muluk-muluk, Macica! Dengan begitu, dorongan untuk mendapatkannya itu lebih besar, sehingga akan wujud dalam aksi nyata yang hebat pula. Tak lupa didukung dengan do’a yang khusyuk. Jadi kali ini, aku langsung pasang mimpi mendapatkan ASUS VivoBook 15 A516 ini dong. Karena setelah kukepoin, ASUS VivoBook 15 A516 ini merupakan jawaban dari khayalanku selama ini. 

Masih ingat kegalauan yang kuceritakan saat beli laptop kemaren, kan, soal memori?

  • ASUS VivoBook 15 A516 punya memori ganda, 256 GB SSD dan HDD hingga 1 TB

Benar-benar sesuai keinginanku yang kepengen punya laptop dengan kecepatan yang mantul, dan ruang memori yang mumpuni. sebab aku hobi poto-poto dan nyimpan file film India. Sekedar nostalgia, laptop lamaku dulu, yang sampe punya bunyi alarm bom itu memorinya sampe merah karena sudah penuh dengan ribuan poto dan puluhan film India dan Indonesia. Sampe suamiku bilang, “Mana gak penuh, poto zaman baheulak pun masih disimpan”. Namanya juga dibuang sayang ya kan beb! 

“Komputer masa kini memiliki tampilan berbeda karena mereka memang berbeda. Dengan Solid-State Drive (SSD) dan teknologi terkini, anda mendapatkan kecepatan, keamanan, ketahanan, dan design yang cantik. Kami telah melakukan jajak pendapat, dan hasilnya, orang-orang lebih senang saat bepergian dengan PC modern.”

Nah, dengan hadirnya seri ASUS bermemori ganda ini, mimpiku untuk download film-film India terbaru hidup lagi. Eh, sekarang nambah, nyimpan video edukasi anak-anak di rumah. Sekalian juga video-video materi ajar, agar belajar daring gak membosankan.

kadang-kadang, saat kebosanan dan keletihan mendera dalam satu waktu, kami guru-guru ini mencari hiburan untuk rehat sejenak. Seringnya sih karaokean pake mic sekolah yang biasa digunakan untuk upacara, dengan speaker ala kadarnya. Kalau sudah antrian mic ini banyak, aku sih milih buka youtube, nonton video inspiratif, berita atau film sekalian. Meski kegiatan ini tidak begitu sering dilakukan di sekolah, tetap aja kepengen punya perangkat yang mendukung penuh akan itu. Lagian kalau nonton, di rumah lumayan sering dilakukan sebagai bentuk wetime bersama paksu kalo anak-anak sudah bobok. Maka,

  • ASUS VivoBook 15 A516 juga jawabannya, sebab layarnya hadir lebih besar, yakni 15.6 inch dengan resolusi Full HD, juga sudut pandang hingga 178 derajat. Benar-benar menghadirkan pengalam visual yang lebih imersif, serta ruang kerja yang lebih luas. 



Aku membayangkan kalau lagi ngolah nilai enak banget itu, terutama saat mengisi leger raport. Tentu akan lebih luas tampilan kolom penilaian yang dijangkau. Bobotnya jangan ditanya.

  • ASUS VivoBook 15 A516 ini di design teramat ringkas, hanya 1,8 kg dengan ketebalan hanya 19,9 mm. Enteng dibawa kemana-mana, berkat teknologi NanoEdge Display, sehingga laptop ini dapat memiliki screen to body ratio hingga 83%. 

💦Sisi Unggul Lainnya dari ASUS 15 A516💦

  • Kencang dan gesit

“laptop dengan prosesor Intel® Core™ 10th Gen Series ke atas didesain untuk performa dan monilitas. Dengan efisiensi tinggi serta dimensi thin and light, laptop menawarkan peningkatan perfroma dan produktivitas untuk penggunanya. Konektivitas WiFi generasi terbaru juga memungkinkan transfer data 3x lebih cepat dibanding generasi sebelumnya.”

Wow! Memukau bukan? Sungguh dapat diandalkan untuk berbagai kegiatan mulai dari bekerja, berselancar di dunia maya, hingga menikmati konten multimedia. Nah, saat guru butuh aplikasi terbaik untuk melakukan poto editing atau video editing untuk konten ajar, laptop ini sudah menghadirkan chip grafis NVIDIA GeForce MX330 untuk mendukung itu semua. 

  • Aman dan nyaman digunakan

Aman karena dilengkapi biometrik fingerprint sensor yang terdapat pada touchpad dan Windows Hello, sehingga untuk login mengakses laptop cukup dengan satu sentuhan jari, tak pakai lagi ketik-ketik pasword. 


Nyaman karena terdapat lapisan anti silau sehingga bebas digunakan di ruangan yang cahayanya benderang, kayak di kantorku itu. Kalau sudha begini, gak perlu lagi kalo mau buka laptop nutupin jendela dan gorden ruangan dulu. Duh, makin aduhai ni ASUS VivoBook 15 A516. 

Bagaimana kalau bekerja di ruangan minim cahaya? Tetap nyaman beb! Ada keyboard full size dengan backlit. 

  • Punya konektivitas lengkap

ASUS VivoBook 15 A516 kali ini dibekali dengan serangkaian fitur konektivitas mulai dari USB Type-C yang bisa diputar balik, USB Standart-A, USB 2.0, microSD reader, combo audio jack, dan HDMI. Di samping itu, untuk koneksi nirkabel, laptop ini dibekali dengan Wi-Fi 5 (802. 11ac) serta Bluetooth 4.1, menjadikan aktivitas belajar daring lancar jaya sebab lebih mudah menghubungkan berbagai perangkat tambahan. 

  • Memiliki perlindungan ekstra untuk HDD yang disebut E-A-R HDD Protection, dimana fitur ini dapat menyerap getaran saat perangkat terguncang, sehingga HDD di dalamnya bisa diselamatkan. 

  • Dilengkapi dengan Microsoft Office Home & Student 2019 yang bisa digunakan seumur hidup. 

“Nikmati semua manfaat dengan PC yang lengkap- PC sudha termasuk Office Home & Student 2019. Aplikasi office versi lengkap (Word,Excel dan powerpoint) memberikan semua fungsi yang dibutuhkan dan diharapkan penggunanya. Pengguna aplikasi Office seumur hidup dapat memastikan Anda untuk selalu memiliki akses ke fitur yang Anda kenal dan sukai. Dilengkapi dengan 100% aplikasi Office asli, software juga akan terus mendapatkan pembaruan keamanan yang rutin untuk melindungi perangkat, program dan data Anda.”

Nah, itu hasil kepo aku terhadap ASUS VivoBook 15 A516. Wajar bangetkan kalo aku pengen punya satu. Kalo belum dapat beli pakai duit sendiri, paling tidak bisa ditebus dengan menulis di blog sendiri. 


Tau gak sih, lomba-lomba untuk guru itu banyak banget. Apalagi lomba menulis dan literasi, tiap tahun ada. Makanya itu aku butuh laptop ini untuk memudahkan jalan ke sana, kalo performa laptop ciamik, kan, bikin konten dan infografis kan jadi berkualitas juga. Dengan itu aku bisa mewujudkan mimpi berikutnya yakni jadi pemenang langganan dalam setiap lomba menulis. 

Itu aja sih. Kalau kalian pengen juga punya laptop ini, yoklah ikutan lombanya. Infonya bisa kalian cek di sini. 

”Artikel ini diikutsertakan dalam ASUS – 15 Inch Modern PC. Bigger Dream Wider Screen writing competition bersama dewirieka.com.”

 






 


2 komentar

  1. Ngakak pas bagian laptopnya bunyi bom hehehe

    BalasHapus
  2. Semoga pandemi ini cepat berlalu bu,
    hahah ciri khas kalau sudah bunyi.

    BalasHapus