Search

Bisnis Skincare di Tengah Pandemi

Marwah Skincare

Dear sobat,

Apa kabar di masa pandemi? Semoga tetap sehat dan kuat dalam menghadapi hidup yang cukup berat ini ya. percaya deh, kamu gak sendiri. Kita sama-sama berjuang untuk bertahan hidup di tengah pandemi yang tak kunjung usai ini. Hanya bisa berdoa semoga virus covid ini segera angkat kaki dari muka bumi. Agar hidup bisa normal kembali. 

Meski sebagian besar penduduk negeri ini sedang kesulitan ekonomi, tapi ada segelintir pengusaha yang usahanya tetap jalan dan baik-baik saja. Begitu pula yang terlihat dari seorang temanku nun jauh di sana. Ia justru menerima reward berupa motor NMAX dari kantor pusat brand yang dijualnya, dengan total penjualan 6000 paket selama 6 bulan. Alahoi, bikin takjub. Yang aku gak percaya, sebanyak itu berarti orang pake skincare. Ya, dia memang bisnis skincare gaes. Benda yang tidak pernah bersentuhan denganku selama hidup. Jangankan skincare, alat make up aja aku gak paham. 

Kulirik-lirik skincare yang dijualnya itu, rasanya beum terlalu familiar di telinga. Tapi ternyata aku yang kudet. Buktinya sodara, kawan dan sepupu-sepupuku di kampung sana bahkan udah pakai itu. Ya ampuuuuun, apa kabar aku yang di kota? Haha..

Emang skincare apa sih?

MARWAH beb. 

Tak dipungkiri, aku jadi kepingin kayak kawanku itu. Kok enak kali dapat-dapat reward. Tapi aku ragu. Gak aku banget soalnya perkara skincare ini. Tapi karena penasaran, aku coba nelpon beliau. Bercakap-cakap panjanglah kami malam itu, sampe lupa kalo ada lakik. Hahaha. Untung sama-sama punya laki penyabar dan gak rewel, kalo nggak udah huru-hara rumah tangga gegara kami ngobrol gak ingat waktu. 

Intinya blio menyarankan aku makai skincare itu sekalian menjualkannya. 

“Mana bisa? Harus glowing dululah mukakku baru orang percaya”, bantahku waktu itu. 

“Gak juga ah, aku dulu jual saat mukaku lagi rusak-rusaknya. Saat ada yang beli ditanyain sih, apa aku pakai atau nggak. Klo pakai kok mukamu rusak gitu?, begitu kata orang-orang. Tapi kuyakinkan bahwa aku pun sedang proses pemulihan bersama Marwah. Akhirnya dia lihat hasilnya”.

“Tapi....., ntar kalo......”

Ah, banyak tapinya deh aku. Sedang si kawan bilang mulai aja dulu. Dari percakapan kami malam itu, setidaknya ada 3 poin yang kucatat bahwa:

1. Skincare itu sudah menjadi kebutuhan orang saat ini. Jadi pangsanya besar.

2. Skincare itu bukan barang busuk, jadi klo gak laku sebulan pun ia tetap bisa dipakai

3. Bengkulu belum ada yang jual Marwah. Jadi peluangnya besar jika kita yang membawanya terlebih dahulu. Mendengar 3 poin ini, hatiku semakin bergejolak. 

Tapi pas kutanya cara dan syarat menjadi mitranya, aku terhenyak gaes. Untuk orang yang belum pernah berbisnis serius kayak aku, nominal yang disebutnya cukup fantastis. Berhari-hari aku berpikir. Ada rasa takut mendera. Kalo gak laku gimana? Kalau begini gimana, kalao begitu gimana? Banyak kalonya saya mah. Sampe akhirnya si kawan bilang, “sementok-mentoknya nanti aku yang beli lagi kalo memang benar-benar gak jalan. Tapi yakinlah, pasti laku”. 

Aku kembali berpikir, menimbang dan.......

Ridho Suami dan Orang Tua Itu Penting

Baca juga: Bentuk Keterlibatan Orang Tua Dalam Pendidikan Anak

Kalau suamiku gimana? Beliau mendukung dong. Sejak dulu aku pengen berbisnis dia selalu support. Mulai jadi reseller kaos anak muslim, reseller produk edukasi, sampe mau buka Marwah ini beliau mendukung penuh, baik moril maupun materil. Tapi dari sekian banyak yang kujualkan, baru Marwah inilah yang aku memberanikan diri stok barang. Makanya kubilang agak panas dingin mengingat nominal yang kukeluarkan lumayan banget buat mamak-mamak dasteran kayak aku. 

Tapi satu yang kuyakini, jika suami ridho dan ikhlas, insya allah perjuangan ini akan menemukan muaranya. Trus lebaran kemaren kami mudik. Ayahku tentu saja bertanya lebih detil soal musabab resign, lalu bagaimana ke depannya. Terus terang, ayahku itu pengen kali aku jadi PNS. Tapi apa mau dikata, tiap tes belum lulus-lulus juga. Aku udah takut-takut kemaren memberi penjelasan pada beliau. 

poto lebaran keluarga 2021

Tapi siapa sangka? Diakhir perbincangan beliau bilang, “Kalian berdagang sajalah. Lebih kaya pedagang dari pada PNS. Trus waktu tidak terikat”. 

Aku hampir saja menumpahkan air mata gaes, haru. Mungkin ayahku udah terasa gimana enaknya kami mudik membawa cucu-cucunya yang lucu dengan waktu yang santai. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, dikejar-kejar dinas. Hanya satu minggu, 4 hari diperjalanan PP, 3 hari di kampung. Ya Allah, pinggang aja belum lurus udah harus balik lagi. 

Balik lagi ke ridho orang tua. Aku jadi lebih lega saat ayah sudah merestui kami untuk berdagang saja. Aku jadi punya kekuatan dan keyakinan yang lebih karena itu. Selanjutnya, aku hanya perlu action dan terus belajar meng-upgrade diri agar lebih berkembang. 

Laju Bisnis Marwahku

Sebuah kejutan luar biasa! Di hari pertama aku buka, langsung ada yang beli. Jelas dia bukan pengguna Marwah sebelumnya. Dia hanya mencoba untuk sembuh dari masalah jerawat yang menimpanya setelah memakai skincare lain. Hingga tiga hari berturut-turut, pembeli terus berdatangan. Alhamdulillah. Hingga akhirnya aku sampai pada fase down, dimana ada beberapa hari skincareku tak ada yang gubris sama sekali. Hikss, syedihnya....

pembeli pertama yang malu-malu

Tapi aku langsung tertohok saat temanku yang sudah sukses menjadi pengusaha di Tanah Abang bilang, “Kak, memulai bisnis itu mindsetnya harus duduk dulu. Kalo kakak berharap barang laku, itu bukan pebisnis, tapi pedagang. Pebisnis itu di awal-awal hanya perlu mengumumkan ke semua orang bahwa dia jualan. Hanya itu. Ada pembeli atau tidak, untung atau rugi, itu tak jadi soal”.

Aku tertegun menyerap kata-katanya. Lalu kami pun tenggelam dalam pembicaraan bisnis yang bahkan aku pun belum terpikir. Sungguh aku merasa kerdil, masih banyak yang harus kupelajari. Hingga kini, masuk bulan kesembilan aku buka usaha Marwah Skincare, progresnya cukup signifikan, namun belum fantastis. 

Ini wajar saja, sebab setelah kutelusuri, ada banyak sekali hal-hal yang belum sempurna kulakukan untuk mengembangkan bisnis ini. Dibanding dengan teman-teman yang hanya 3 bulan memulai bisnis langsung berkembang pesat, aku masih kalah jauh. Apa yang mereka lakukan, kerahkan, bahkan korbankan, belum sebanding dengan apa yang kulakukan. Aku menyadari itu. 

Sekarang, aku sedang berusaha untuk belajar memahami dan melaksanakan semua instrumen kesuksesan bisnis, seperti teknik marketing online, cara cepat merekrut reseller, personal branding, hingga software akuntansi yang bisa memudahkan seluruh aktivitas bisnisku. Doakan ya teman-teman, agar Marwahku ini bisa melejit sehingga aku bisa membantu banyak orang baik dalam hal mengatasi masalah kulit wajah hingga menjadi wasilah rezeki orang lain. See U...


Tidak ada komentar

Posting Komentar