Search

Kenali Gejala Mata Kering dan Pencegahannya

Gejala Mata Kering

No minus, no plus. Normal!

Alhamdulillah, dua kali tes mata hasilnya sama. Mata masih dalam kategori normal tanpa kendala. Jauh dekat tulisan masih bisa dibaca. Ini satu kesyukuran banget buatku di saat sebagian teman-teman sepantaran bahkan yang di bawah aku pun usianya udah banyak yang bermasalah dengan penglihatan. Kalo dulu orang berkacamata hampir merata kita temui di usia senja, sekarang justru udah lintas usia. Dari anak SD hingga A-Be-Ge, dewasa hingga orang tua. Dan aku sampai kini sungguh belum siap untuk pakai kacamata. Makanya untuk mata, kuperhatikan sekali perawatannya, terutama dari segi makanan sehat yang bisa menjaga kesehatan mata hingga berumur panjang. 

Penyakit mata yang kini mudah  menimpa hingga ke usia belia ini tak lain karena pesatnya perkembangan tekonologi, di mana gawai dan layar komputer udah jadi teman akrab di segala lini pekerjaan maupun kebutuhan personal. Teknologi ini memudahkan memang, pun jadi hiburan tersendiri apalagi buat para pecinta game. Tapi radiasi yang ditimbulkannya juga bisa sangat berbahaya jika tak pandai menggunakannya secara wajar. 

Ketika Berteman Akrab Dengan Layar

Aku bukan pecinta game. Tapi bisnis produk kecantikan yang sedang kurintis mengharuskan aku berteman akrab dengan handphone dan laptop. Tambah pula aku juga seorang blogger yang tentu saja lumayan aktif menulis dan membaca untuk menambah wawasan dan referensi. Ah ya! aku juga seorang guru di madrasah swasta, di mana urusan administrasi pun tak lepas dari berbagai aplikasi yang mengharuskan interaksi dengan layar laptop atau komputer makin intens. 

Selama ini, bergumul dengan layar tak jadi masalah. Namun belakangan, aku mulai merasa agak pusing dan mata gak nyaman jika berlama-lama menghadap laptop. Trus kalo matahari terik dan aku lagi di luar, begitu masuk ruangan semua terasa gelap dan mata rasanya perih. Tapi ingat hasil dua kali test mata itu gak ada masalah. Gak minus, gak juga plus. Tapi kok kek gini?

Penyebab Mata Kering

E ternyata oh ternyata, kulansir dari situs hellosehat, terlalu lama menatap layar dapat menyebabkan mata tegang, sakit kepala, penglihatan ganda atau kabur, mata kering dan merah, sensitif terhadap cahaya, nyeri punggung, leher dan bahu. Ini terjadi karena saat di depan layar, mata kita fokus pada satu titik dalam waktu yang lama dan berkesinambungan. Di saat yang sama, mata juga bergerak maju mundur, kanan kiri untuk membaca teks di layar. Ditambah sesekali melihat ke samping untuk melihat berkas yang ingin didata. Mata jadi bereaski sangat cepat terhadap setiap perubahan yang ada di layar sehingga otak dapat memproses apa yang kita lihat. Aktivitas ini benar-benar melibatkan banyak tenaga dari otot mata. Masuk akal!

Pantesan! Aku udah kenak berarti. Padahal setiap buka laptop pencahayaan layarnya selalu kusetel redup lho. Karena aku gak suka terang kali. Silau! 

Tapi bagi sebagian orang, cahaya terang dari layar justru jadi pilihan tepat. Belum lagi ngetik di rumah juga kadang sambil tengkurap. Padahal kedua hal ini juga jadi salah satu pemicu timbulnya masalah mata. sebab menatap layar dari sudut yang kurang ideal seperti meja ketinggian atau kursi yang tidak kompatibel tidak baik untuk kesehatan mata. hayo... siapa yang demen ngetik sambil tiarap? Hehe..

Mata Kering, Bahayakah?

Jelas!

Ini lebih serius dari perkara rabun kalo kubilang. Sebab sepele terhadap mata kering justru bisa sampe pada tahap kebutaan. Na’udzubillah.

Kalo udah ada terasa mata sepet, mata pegel, ada sensasi gatal, ketahuilah itu merupakan gejala mata kering. Disebut kering karena produksi air mata yang berfungsi sebagai pelumas bagi mata jauh berkurang. Bisa juga disebabkan komposisi air mata tidak seimbang (air, minyak dan lendir), atau air mata mudah menguap. Terlebih saat menatap gadget dan laptop terlalu lama. Selama menatap layar, biasanya mata jadi jarang berkedip karena terfokus pada penampakan di layar. Kurangnya kedipan mata ini juga memicu mata perih dan air mata menguap. 

Sebuah penelitian yang termuat di National Library of Medicine, gejala mata kering yang parah umumnya terjadi pada kalangan yang menggunakan layar elektronik lebih dari 4 jam perhari. Sedangkan menurut Headphones Addict, rata-rata durasi tatap layar masyarakat Indonesia menggunakan ponsel yakni 5 jam 39 menit perhari. Angka ini sekaligus menjadikan Indonesia sebagai pengguna ponsel terlama di dunia. Sedangkan screen time masyarakat Indonesia melalui berbagai piranti berlayar elektronik berada di peringkat ke sebelas terlama di dunia, yakni 7 jam 42 menit. Uuwwooooww... Padahal  rerata global hanya 6 jam 37 menit perhari. 

Berdasarkan temuan JEC (Eye Hospital and Clincs) yang dipaparkan di lamannya jec co id, bahwa ternyata hanya 60% saja penderita mata kering merasakan gejala. Selebihnya, sekitar 37 % justru penderita dry eye tidak bergejala, begitu penuturan DR Dr. Tri Rahayu, SpM(K), FIACLE. Ini lebih bahaya menurutku, karena kita pasti mengira diri baik-baik saja padahal mata tengah mengalami kerusakan yang cukup serius. Masih dari situs JEC, selama 2022 telah terjadi lonjakan pasien dry eye sebesar 62% dibandingkan tahun sebelumnya. Dan penyebab utamanya adalah terlalu lama manatap layar. 

Cegah Mata Kering Sejak Dini

Pada gak maukan mata mengalami kekeringan?

Meski ada banyak klinik yang menangani kasus mata kering, tapi tentu saja petuah lawas yang sering kita dengar itu lebih baik dilakukan. 

“Mencegah lebih baik dari pada mengobati”

Maka berdamailah dengan gaya hidup. Agar sehat jiwa raga sepanjang usia. Dari berbagai referensi yang kubaca, bisa kusimpulkan beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mencegah terjadinya mata kering:

1. Kurangi bersitatap dengan layar terlalu lama secara terus menerus

2. Beri waktu mata istirahat dari layar.

3. Gunakan kacamata hitam untuk melindungi dari paparan angin, debu dan panas

4. Hindari berada dalam ruangan yang kelembaban udaranya kurang.

5. Jangan sering menggunakan lensa kontak

6. Sesekali, kompreslah kelenjar mata dengan air hangat untuk menghilangkan kotoran atau minyak pada kelopak mata

7. Perbanyak konsumsi makanan sehat terutama yang mengandung omega 3. Karena omega 3 dapat memperbaiki kondisi mata yang kering

8. Gunakan artificial tears atau obat tetes sebagai pengganti air mata

Khusus untuk nomor 8 ini, aku punya obat tetes andalan yang sesungguhnya baru kutahu kalo ada varian untuk mata kering. Dialah Insto Dry Eyes.



Insto, Obat Mata Andalan Keluarga

Kurasa merk Insto ini sudah gak asing lagi di telinga. Karena dari zaman aku masih imut, Insto ini sudah dikenal sebagai ahlinya obat mata. Emakku pun pake soalnya. Cuma dulu Insto dicari kalo seseorang terkena sakit mata, yakni mata merah, pegih, berair dan mengeluarkan kotoran yang banyak saat tidur, sehingga pas bangun mata gak bisa dibuka. 

Konon, di kampungku kalo udah ada yang sakit mata satu orang, menularlah itu ke hampir semua orang. Sehingga sering disebut musim sakit mata. Mitosnya, muasal musim sakit mata ini karena munculnya matahari kemerahan dan musim layangan. Sulit mau dipercaya. Tapi setelah kuperhatikan, tiap musim anak-anak main layangan, emang musim pula sakit mata. entahlah, suatu kebetulan atau tidak. Yang pasti sakit mata itu gak enak banget. Aku pun beberapa kali mengalaminya. Dan kalo udah begitu, mulailah emak neteskan Insto di mataku.

Kecil, Murah, Mudah dibawa

Rupanya, berkembang zaman, berkembang pula varian Insto ini. sesuai kondisi lah ya kan. klo sakit mata yang tadi kubahas karena musim layangan, sekarang banyak pula kasus sakit mata berupa mata kering. Untunglah Insto mengeluarkan varian #InstoDryEyes #SolusiMataKering yang bisa dibawa kemana-mana. Jadi kalo dinas luar pun mata tetap aman dengan Insto di kantong. Harga jangan khawatir, merakyat banget pokoknya. Andai emakku masih hidup, kurasa pun udah di stoknya itu Insto Dry Eyes ini di rumah. 

Btw, meski aku belum periksa ke dokter atau ke klinik mata, tapi gejala yang kualami udah bisa dikatakan masuk dalam kategori gejala mata kering. Maka Insto Dry Eyes jadi pamungkas saat ini untuk mengatasi masalah ini. Gak mungkinkan aku putus hubungan dengan layar? Hehe..


Untuk makanan, wortel dan rimbang masih jadi asupan jitu untuk menjaga kesehatan mata. sebab bagaimana pun asupan gizi harus tetap terpenuhi meski ada obat tetes mata. Dan sebagai muslim, intens membaca Alqur’an juga dapat menurunkan resiko kerusakan mata. 

Semoga bermanfaat!















Tidak ada komentar

Posting Komentar